TOKOH-TOKOH FOTOGRAFI
1. THOMAS WEDGWOOD ( 1771 – 1805 )❤
Dalam tahun 1802 di Inggris Thomas
Wedgwood menemukan suatu metoda untuk memindahkan gambar atau lukisan yang
terdapat pada sebidang kaca dengan cahaya keatas atau kulit yang dibuatnya peka lebih dahulu
dengan perak nitrat atau perak chloride. Juga gambar – gambar silhuet dapat
dibuatnya dengan cara yang sama. Tetaapi ketika gambar – gambar itu terkena
cahaya , gambar tersebut lenyap kembali. Dia hanya dapat melihat eksperimennya
itu dengan cahaya lilin saja. Wedgwood belum dapat membuat gambar – gambar itu
menjadi permanent, walau teman – temannya mungkin sudah megetahui tentang
percobaan yang dilakukan oleh Scheele untuk menetapkan gambar dengan
amoniak.
2. JOSEPH NICEPHORE NIEPCE ( 1765 – 1833 ) ❤
Di Prancis Joseph Nicephore Niepce
melakukan berbagai percobaan dengan kamera yang dilengkapi dengan lensa. Begitu
pula dengan macam – macam bahan kimia. Dalam tahun 1816 dia berhasil membuat
gambar negatif dengan cahaya diatas kertas yang dibuatnya peka lebih dahulu
dengan perak chloride. Kemudian dalam tahun 1822 dia melumarkan larutan aspal
dalam minyak lavendar ke keatas sebidang plat yang terbuat dari campuran timah
hitam dan timah putih. Sesudah itu menyinarinya dalam kamera berjam – jam
lamanya pada terik panas matahari. Plat yang telah disinari itu diolahnya dalam
campuran 1 bagian minyak lavender dengan 10 bagian minyak tanah. Campuran
minyak lavender dan minyak tanah itu dengan lambat melarutkan bagian aspal yang
tidak kena cahaya, sedangkan aspal yang kena cahaya tidak dapat larut. Dengan
demikian dia langsung mendapat gambar yang positif.
Pada tahun 1829 Niepce menukar plat
timah dengan plat yang disepuh dengan perak. Mungkin penemuannya inilah yang
membawa Daguerre kemudian bekerjasama dengannya dalam penemuan berupa plat yang
dibuat peka dengan perak kemudian diberi uap iodina. Niepce meninggal sebelum
kerjasamanya menxapai hasil yang didambakannaya, kerjasamanya itu dilanjutkan
oleh putranya bernama Isidore.
3. LOUIS JACQUES MANDE DAGUERRE ( 1787 – 1851 )❤
Terpisah dari Niepce, mula–mula Deguerre
membuat percobaan-perxobaan pula untuk membuat permanen hasil pemotretannya.
Pada tahun 1826 Deguerre berkenalan dengan Niepce. Tiga tahun kemudian meraka
membuat persetujuan untuk saling menukar pengalaman. Sebelum tercapai suatu
hasil bersama, Joseph meninggal.
Deguerre melumarkan selapis perak ke
atas sebidang tembaga yang dipoles licin, kemudian diuapinya dengan iodina
dalam kamar gelap. Perak yang diuapi dengan uap iodonia inilah yang seteleh
kering menjadi peka akan cahaya. Tembaga dengan bahan peka inilah yang disinarinya
dalam kamera selama 30 menit. Tembaga yang telah disinari itu diuapinya dengan
uap air raksa dalam tabung yang dapat dipanaskan. Dari kaca yang berwarna dia
dapat melihat perkembangan reaksi yang terjadi sampai gambar yang tadinya laten
cukup muncul. Gambar ini ditetapkannya dengan hipo. Proses yang ditemukan
Deguerre ini terkenal dengan nama Dsguerreotipi. Penemuan Deguerre ini dibeli
oleh pemerintah Prancis dan pada tanggal 15 Juni 1839 Raja Louis Phillipe
mengukuhkan pembelian penemuan baru itu sebagai hadiah untuk seluruh dunia.
4. WILLIAM HENDRY FOX TALBOT ( 1800 – 1877 )❤
Pada zaman Deguerre, di Inggris William
Hendry Fox Talbot giat pula melakukan percobaan sehingga akhirnya menemuan
suatu proses untuk membuat foto dengan pinhole kamera. Sehingga bahan peka dia
menggunakan perak nitrat kemudian perak chloride. Dengan bahan peka tersebut
yang di lumarkannya diatas selembar kertas pada tahaun 1855 dia berhasil
memotret rumahnya. Tidak lama kemudian dia menemukan perak bromida yang jauh
leih peka.
Talbotla yang mula – mula menggunakan
obat pengembang untuk menimbulkan bayangan laten dari hasil pemotretannya dan
kemudian menetapkan gambar yang sudah timbul itu dengan natrium thiosulfat atau
hipo yang ditemukan oleh John Hershel dalam tahun 1819. sampai sekarang ternyata hipo itumasih
digunakan untuk menetapkan. Kemudian negativf kertas itu dibuatnya tembus
cahaya dengan lilin. Dari negatif kertas ini dicetaknya gambar positif pada
kertas pula yang sebelumnya dilumarinya dengan perak chlorida sehingga
merupakan sebuah foto. Bahan pengembangan yang digunakan cuka gallik, proses ini
terkenal dengan nama kalotipi yang kemudian disebut juga Talbottipi.
Dengan adanya urutan tahap-tahap
pengolahan yang dilakukan oleh Talbot dalam menciptakan sebuah foto yaitu
memotret, mengembangkan bayangan laten, menetapkannya kemudian mencetak foto
dari negatif pada selambar kertas yang peka, maka lengkaplah tahap-tahap
pembuatan foto seperti yang dilakukan sekarang. Itulah sebabnya orang sering
menyebut Talbot sebagai bapak fotografi moderen, walaupun hasil penemuan Talbot
pada waktu itu tidak mengimbangi antusiasme orang-orang di Eropa daratan dengan
Daguerreotipi.
5. GEORGE EASMAN ( 1854 – 1932 )❤
Bukan di EropaH saja orang giat dalam
bidang fotografi yang baru ditemukan itu, akan tetapi juga di Amerika Serikat.
Salah seorang diantaranya ialah George Easman. Dia memulai karirnya dalam
bidang fotografi sebagai tukang membuat plat yaitu kaca yang dilumuri dengan
gelatin dimana terdapat ahan peka. Mula – mula dia hanya dapat membuatnya dalam
jumlah yang terbatas saja. Dalam tahun 1879 dia berhasil membuat sebuah alat
yang dapat membuat peka banyak sekali. Ketika tahun 1888 dia memasarkan kamera
Box dengan merk Kodak yang mudah cara menggunakannya, terjadilah suatu revolusi
dalam bidang fotografi. Apalagi setelah dia menjual gulungan film dengan alas
seluloid pada tahun 1891 yang dapat dimasukan ke dalam kamera pada cahaya
terang sehingga lebih memudahkan lagi pekerjaan si pemotret.
Hanya kamera dan film yang terjangkau
oleh kantong rakyat Indonesia waktu itu, maka pada tahun 30-an fotografi sempat
menyentuh perhatian beriu-ribu penggemar dinegri kita ini. Demikian populernya
fotografi waktu itu sehingga dapat menambah perbendaharaan kata-kata dalam
bahasa Indonesia. Kamera disebut
“Kodak” dan berpotret dakatakan
“Berkodak”.
Tidak percuma Easman memilih perkataan
Kodak yang tidak ada artinya kecuali maksudnya supaya mudah diingat dan
diucapkan oleh semua orang dimuka bumi ini. Suskses yang dicapai Easman
lebih-lebih karana waktu itu dibanyak Negara dan tempat terdapat perwakilannya
atau cabang perusahaannya. Disitu orang dapat memproses film yang telah
disinari, kemudian membuat fotonya dengan ongkos yang tidak mahal. Dengan
semboyan “ You push the button we do rest
“ yang artinya “ Anda menekan tomol, kami melakukan selebihmya “, Kodak
menjelajahi dunia dengan jayanya.
0 comments:
Post a Comment