DIVIYAH MUTHUSAMY

DIVIYAH MUTHUSAMY
Unit: S5
Major: Bahasa Tamil (SJKT)
Institut Pendidikan Guru Kampus Ipoh,
Perak.

Kamera:

Search This Blog

Powered by Blogger.

FOTOGRAFI YANG UNIK

PENGENALAN FOTOGRAFI

SEJARAH FOTOGRAFI

AMALI MINI STUDIO FOTOGRAFI DAN CONTOH FOTO

 📷AMALI MINI STUDIO FOTOGRAFI DAN CONTOH FOTO📷 Daripada tunjuk ajar dan bimbingan yang diberi oleh Encik.Zaki, saya dapat memahami, menget...

TEKNIK PANNING (PENGHASILANNYA GUNA SHUTTERSPEED)

                              Teknik Panning 📷

Panning adalah satu teknik untuk membolehkan subjek dalam gambar aksi yang kelihatan beku, kekurangan drama dan kecepata yang ada pada waktu itu. Panning menggunakan shutter speed yang lebih perlahan digabungkan dengan gerakan kamera yang mengikuti pada kelajuan yang sama dengan subjek. Panning yang berjaya akan menunjukkan subjek tajam sementara latar belakang kabur.

Teknik Panning memang menekankan kesan artistik dari objek yang bergerak dengan cepat. Tak ada yang biasa menjamin foto dengan teknik ini akan sempurna. Namun, dengan berbagai latihan serta kesabaran maka akan tercipta sebuah foto Panning yang dramatis dan menarik.

Sebetulnya melakukan teknik ini cukup mudah. Kita harus cukup mengatur shutter speed ke mode freeze motion. Lepas itu cukup gerakkan kamera mengikuti objek kemudian tekan tombol shutter dengan cepat. Tampak mudah namun kala dipraktekkan akan sedikit susah.


Cara Foto Panning yang Benar

Untuk itu, berikut merupakan beberapa  cara foto panning dengan benar :

1. Memilih Shutter Speed yang Tepat

Salah satu hal yang penting dalam melakukan teknik panning ialah shutter speed. Kamu bisa mengatur shutter speed tergantung seberapa cepat subjek bergerak dan seberapa banyak efek kecepatan yang kamu ingin abadikan.

Kamu bisa memilih shutter speed yang lebih rendah dari yang biasa kamu gunakan. Kamu bisa mencoba menggunakan 1/30 sec. Kemudian coba juga shutter speed yang lebih rendah 1/60 sec hingga 1/8 sec. Ingat pemilihan shutter speed tergantung pada kondisi cahaya dan kecepatan subjek.

Ingat shutter speed untuk memotret orang naik sepeda berbeda dengan shutter speed kala memotret motor. Bila subjek foto yang dibidik tampak kurang tajam, cobalah naikkan shutter speednya. Saat background kurang blur, kamu turunkan shutter speednya.

2. Mengatur Posisi Kamera

Posisikan kamu di tempat yang memiliki pandangan luas terhadap subjek. Jangan sampai kamu memotret teknik panning di lokasi yang terhalang. Pertimbangkan juga bagian latar belakang subjek.

Sebagai catatan, background yang berwarna akan cenderung menghasilkan blur yang bagus.

3. Gunakan Flash

Untuk menghadirkan foto yang memiliki bentuk jelas, kamu bisa menggunakan flash. Sebaiknya atur speedlight dengan baik. Bila kombinasi flash dan low shutter speeds berhasil, akan menghasilkan efek blur yang menarik.

4. Atur Fokus

Cara foto panning dengan benar bisa kamu lakukan dengan memakai autofocus ataupun manual fokus. Namun, untuk fotografer pemula kamu bisa menggunakan autofocus mode. Kamu bisa menggunakan mode AF-C pada Nikon atau mode Al Servo pada Canon.

Dengan mode ini, kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol shutter. Mode autofocus bisa digunakan bila subjek bergerak dengan konsisten.

Bila kamera kamu tidak memiliki autofocus yang cepat, kamu bisa menggunakan mode pre-fokus. Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol shutter untuk mengambil fokus subjek.

Bila pergerakan kamera sudah sama dengan subjek, kamu bisa menekan penuh tombol tanpa menghadirkan guncangan kamera.

5. Gunakan Tripod

Bila subjek bisa diprediksi dan dekat dengan kamu, sebaiknya gunakan tripod agar hasil foto teknik panning lebih bagus. Namun, bila kamu mencari subjek yang tidak bisa diprediksi misal saat menonton balap motor, kamu bisa gunakan tangan saja. Namun, dibutuhkan keseimbangan dan kestabilan pada tangan agar kamera tidak goyang.

6. Pertimbangkan Jarak

Semakin dekat subjek, maka semakin menghasilkan foto yang fokus. Namun, dibeberapa fotografer subjek juga harus diimbangi oleh background.

Maka kamu harus pertimbangkan jarak subjek agar sesuai dengan kamera yang kamu pilih. Kamu bisa menggunakan lensa zoom 70 – 200 mm untuk membuat teknik panning lebih mudah.

7. Menggerakkan Kamera

Setelah semua hal di atas kamu persiapkan, saatnya kamu mulai memotret. Kamu harus memastikan kembali posisi kamu pas tanpa halangan. Agar subjek terlihat tajam, kamu bisa menggerakkan lensa dengan tenang dan stabil.

Arahkan kamera secara horizontal atau ke arah kanan dan kiri. Dibutuhkan latihan agar gerakan kamera stabil sehingga hasil foto lebih tajam.

Pilih background yang memiliki warna cerah dan memiliki warna-warna menarik. Namun, jangan terlalu banyak detail agar fokus tetap terarah pada subjek untuk mendapatkan foto subjek yang memiliki background menarik.

Arahkan kamera mengikuti subjek yang bergerak dan tekan tombol shutter secara tepat untuk mengambil fokus. Perlu digarisbawahi, gerakan yang mengejutkan secara mendadak biasa mengakibatkan hasil foto yang kurang sempurna.

Semakin lembut dan tenang cara kamu menggerakkan kamera mengikuti subjek, maka semakin tajam hasil foto panning .


                                          CONTOH FOTO PANNING


     Shutter Speed : 1/40
     ISO : 100
     Diafragma : 5
     Focal Length : 50mm



   Shutter Speed : 1/40
  ISO : 400
  Diafragma : 4.5
  Focal Length : 135mm





Exposure: 1/60s, f/8, ISO 100

Exposure: 1/15s, f/10, ISO 200

Exposure: 1/6s, f/14, ISO 640

Ada juga langkah lain untuk mengambil panning yang baik seperti....

1. Tetapkan dail mod pada kamera ke Shutter priority mode (TV). Hal ini membolehkan kita mengawal kelajuan shutter dengan baik.

2. Pilih shutter speed yang perlahan. Mulakan dengan 1/60s terlebih dahulu untuk mencuba kesannya. Cuba 1/30s atau lebih perlahan untuk lebih kabur dan paling perlahan adalah 1/125s. Ia juga bergantung kepada subjek yang diambil seperti sebuah kereta lumba mungkin memerlukan shutter speed yang lebih pantas daripada penunggang basikal.

3. Tetapkan Shotting mode ke Continuous. Selain mempunyai peluang yang lebih baik untuk menangkap momen penting, juga akan meminimumkan goncangan (shake) kamera semasa menekan butang shutter.

4. Jejak / ikut subjek. Ikuti subjek sebelum, semasa dan selepas dalam gerakan lancar.

5. Jaga kestabilan kamera dan diri sendiri. Untuk meminimumkan pergerakan menegak dan condong. Mungkin lebih mudah melakukannya dengan menggunakan viewfinder berbanding daripada skrin LCD.

6. Fikirkan komposisi. Jangan hanya letakkan subjek di tengah bingkai. Apabila mengesan subjek, letakkan subjek pada tempat yang sama pada viewfinder atau skrin semasa merakam.

7. Latar belakang mesti kabur. Dengan ini, setiap bahagiannya menjadi tidak begitu penting dalam foto itu. Tetapi warna keseluruhan akan menjadi bahagian penting dalam foto kerana ia akan menjadi bingkai untuk subjek.

8. Perlahankan shutter lebih banyak jika mengambil pada waktu malam. Dengan ini, lampu latar yang kabur dapat menambahkan keadaan drama sebenar pada gambar.

0 comments:

Post a Comment